Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu pun mendapat reaksi dari sekretaris Setgab Amir Syamsuddin.
Amir mengaku menghargai keputusan PKS bila mengusung kepentingan rakyat kecil. "Tapi tentunya sangat timbul pertanyaan kalau publik menilai bahwa PKS sendiri seakan-akan berkepribadian ganda," kata Amir di Gedung DPR, Jakarta, Sealsa (4/6/2013).
Ia mengatakan PKS harus konsisten membela rakyat kecil dan tidak boleh ada keraguan. "Kegiatan seperti apa itu terjemahkan sendiri," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menegaskan partainya tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat tapi berkoalisi dengan rakyat.
"PKS hanya berkoalisi dengan rakyat untuk kesejahteraan rakyat. Dan PKS tidak akan diam kalau ada kebijakan yang tidak mensejahterakan rakyat," kata Indra di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Indra ditanya soal sikap PKS yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Sejumlah politisi Demokrat menyayangkan sikap PKS sebab bagaimanapun PKS merupakan anggota koalisi parpol pendukung pemerintah. Sementara sikap koalisi jelas setuju kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Insya Allah sikap PKS di DPR menolak kenaikan harga BBM sampai diputuskan di paripurna DPR dan sikap kami tidak akan bergeser," kata Indra.
Menurut dia, PKS sudah mengkaji panjang lebar soal penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Hasil kajian PKSĀ sudah bahas di fraksi PKS dimana kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat beban dan menyengsarakan rakyat," kata Indra.