TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri masih melakukan penyidikan terhadap aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso. Polisi menduga aksi tersebut merupakan jaringan teroris Santoso. Santoso merupakan DPO teroris diduga menjadi orang yang berperan memanggil para pengikutnya untuk kembali ke Poso
"Memang Santoso ini kan target, ya tentunya proses itu sedang terus kita lakukan, kita tunggu saja hasilnya nanti," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Timur mengatakan pihaknya terus meningkatkan keamanan di Poso serta Sulawesi Tengah. Polisi juga bekerjasama dengan TNI dan masyarakat untuk menciptakan keamanan yang kondusif.
"Saya kira itu yang sekarang dikerjakan. Artinya proses penyidikan jalan terus untuk mengungkap siapa yang meninggal itu," tuturnya.
Mengenai indikasi Poso dijadikan markas jaringan teroris Al-Qaeda, Timur mengaku belum mendapatkan informasi tersebut.
"Kita belum ada menemukan hal-hal seperti itu, tapi dari beberapa hasil penyelidikan memang masih ada beberapa tersangka yang masih belum kita ungkap," kata Jenderal Bintang Empat itu.
Mapolres Poso dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri, Senin (3/6/2013) sekitar pukul 08.03 WITA. Pelaku yang masuk ke halaman Polres sempat ditahan petugas jaga, tetapi pelaku tetap saja nyelonong masuk dengan menggunakan sepeda motor.
Awalnya seorang petugas jaga Mapolres Poso Bripda Andry Wahyudi melihat seorang laki-laki yang menggunakan jaket hitam memasuki Mapolres Poso dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter.
Saat ditegur, pria tersebut tetap memacu kendaraannya dan masuk ke dalam halaman Mapolres Poso. Karena tidak mau berhenti, Bripda Andry Wahyudi pun berusaha mengejarnya.
Tidak lama kemudian terdengar bunyi ledakan kecil dan saat itu Bripda Andry Wahyudi curiga dan secara spontan mengatakan kepada teman-temannya yang ada di penjagaan Polres "Bom Bunuh Diri ini," ucap Bripda Andry sehingga anggota polisi lainnya tiarap.
Kemudian Bripda Andry Wahyudi berlari membunyikan lonceng penjagaan, namun secara tiba-tiba pula terjadi bunyi ledakan kedua yang begitu besar.