News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Kenaikan Harga BBM

Setgab Bahas Nasib PKS Secara Khusus

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan (dua kiri) didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kedua kanan), Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik (tengah), dan Ketua Dewan Pembina Demokrat, EE.Mangindaan (kanan) menyerahkan daftar bakal calon legislatif di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2013). Partai Demokrat menyerahkan 560 bacaleg ke KPU setelah melakukan proses seleksi dan verifikasi internal partai. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Tribunnews.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, EE Mangindaan, menegaskan nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi dibahas khusus di Setgab menyusul penolakan PKS terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

"PKS itu khusus, harus khusus (dibahas)," kata Mangindaan di Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Dalam koalisi partai politik (Parpol) pendukung pemerintah di Setgab hanya PKS yang menolak kenaikan harga BBM. Lima partai lainnya PAN, Partai Demokrat, Golkar, PKB, dan PPP setuju kenaikan harga BBM.

Menurut Mangindaan rencana kenaikan harga BBM sudah  menjadi keputusan Setgab bahwa jika harga BBM  naik akan  menyelamatkan fiskal APBN.

"Kita ingin menyelamatkan APBN dan dengan cara itulah kita bisa selamatkan APBN dan selamatkan pembangunan. Jadi kenaikan harga BBM harus kita lakukan," kata dia.

Mangindaan mengatakan kalau PKS menolak kenaikan harga BBM maka harus dengan alasan yang tepat.

"Tiap hari kami rapat dan untuk itu. Kami cari jalan yang terbaik. Jangan sampai kita satu bangsa terpecah gara-gara ini," kata dia.

Mangindaan menegaskan sikap PKS ini mengganggu koalisi. Lalu apakah ada konsekuensi atas sikap PKS itu?

"Kita lihat nanti," kata dia.

(Aco)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini