TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono menilai Indonesia amat kehilangan atas meninggalnya Ketua MPR, Taufiq Kiemas.
"Kita kehilanagan putra terbaik bangsa, politisi terkemuka, tokoh penegak demokrasi, rekonsiliator dan seorang negarawan," kaya SBY saat memberikan pidato penghormatan terakhir di acara pemakaman jenazah Taufiq Kiemas di TMP, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).
Selama mengemban amanah sebagai anggota DPR RI, Taufiq kata SBY, telah menunjukan konsistensi, ketegaran dan ketekunan dalam melakukan peruanagan politik yang diyakininya.
Selama berkecimpung 20 tahun lebih di dunia politik, Taufiq juga kata SBY semakin tumbuh sebagai tokoh yang disegani, seorang penegak demokrasi, nasionalis sejati, dan seorang negarawan yang berpikir jauh melewati kepentingan politik pribadinya.
"Konsistensi dan keteguhannya dalam menegakkan perjuangan demokrasi yang tak pernah kenal henti, telah menempatkan almarhum sebagai sosok penting di negeri ini," kata SBY.
Suami mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri itu juga dikenal SBY, merupakan sosok yang berperan aktif dalam menggelontorkan semnagat reformasi.
"Beliau juga salah satu di antara tokoh bangsa yqang selalu ingin melihat ke depan utamanya bagi kepentingan kemajuan bangsa dan bagi hadirnya generasi penerus bangsa yang lebih baik," ujarnya.
Tidak hanya dalam kenegaraan, aktivis GMNI itu juga dikenal SBY, sebagai seorang suami yang setia mendampingi istrinya dalam suka dan duka. Terlebih saat Mega menjabat presiden kelima di Republik Indonesia
"Saat menjabat sebagai wakil presiden maupun sebagi presiden RI kelima dalam tugas jabatannya sebagai ketua MPR kita mengenal beliau sebagai tokoh yang memiliki semangat kerja dan tanggungjawab yang luar biasa, itu semua ditunjukan hingga akhir hayatnya," tutur SBY.
Pada prosesi pemakaman, SBY dengan mengatasnamakan Presiden RI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum Taufiq Kiemas. Penghargaan tersebut yakni dengan menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Adipradana.