TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah versi hitung cepat Ganjar Pranowo mengaku masyarakat Jawa Tengah tidak suka dengan program BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat). Hal itu diketahui setelah ia menanyakan sejumlah warga Jawa Tengah.
"Saya itu dari Jateng barusan aja datang kemari tadi pagi. Saya tanya rakyat biar pemerintah mengerti. Kemarin saya keliling Magelang (Jawa Tengah) di banyak tempat, saya tanya anda mau enggak dikasih BLSM. Terus mereka bilang ampun pak mboten mawon (tidak usah) pak," kata Ganjar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6/2013
Ganjar mengatakan program tersebut berpotensi kisruh terkait administrasi. Kemudian menjadikan masyarakat mental pengemis.
"Itu membuat mereka jadi malu dan mereka akan mengoreksi sikap-sikap politik ini," katanya.
Politisi PDIP itu mengatakan warga cenderung menerima konsep partainya yang membantu secara kolektif di desa-desa.
"Seperti di infrastruktur pedesaan dan mereka jauh lebih setuju. Karena itu akan dimiliki juga oleh kolektif. Maka sebenarnya belajar dari pengalaman itu rakyat makin cerdas, makin pintar," kata anggota DPR Komisi II itu.
Ketika ditanyakan apakah ia siap menyalurkan BLSM, Ganjar belum memutuskannya. Ia masih menunggu keputusan sidang Paripurna. Apalagi APBNP 2013 belum disepakati.
"PDI Perjuangan punya alternatif pola penyaluran yang tidak individual karena infrasturktur di level bawah masih amburadul masa dikasihnya per individual saja," kata Ganjar, politisi PDIP.