News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Kenaikan Harga BBM

SBY Harus Bertanggung Jawab Kekerasan dalam Demonstrasi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Solo, Senin (17/06/2013) berakhir ricuh.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pemerintahan SBY dengan partai-partai koalisi pendukungnya yang memaksakan kenaikan harga BBM adalah sumber utama yang menyebabkan rakyat bergerak di berbagai daerah di Indonesia, protes menolak kenaikan harga BBM yang dipelopori oleh mahasiswa, pemuda dan buruh.

Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), Masinton Pasaribu mengatakan, represifitas aparat kepolisian untuk meredam aksi-aksi penolakan kenaikan harga BBM bukan hanya ditujukan kepada rakyat yang protes dan berdemonstrasi.

Wartawan yang meliput di lapangan dan memberitakan aksi tersebut juga dijadikan sasaran kekerasan oleh aparat kepolisian, seperti yang terjadi hari ini, Senin (17/6/2013) di Ternate dan Jambi, dua wartawan mengalami tindak kekerasan ditembak oleh aparat kepolisian.

"Pihak yang paling bertanggung jawab atas tertembaknya wartawan yang meliput aksi-aksi penolakan kenaikan harga BBM di berbagai daerah adalah pemerintah, yakni SBY sebagai Presiden yang memimpin pemerintahan dan Jenderal Timur Pradopo sebagai Kapolri," kata Masinton dalam keterangan persnya, Senin (17/6/2013).

Masinton menuturkan, kenaikan harga BBM dan pemberian BLSM bukan kebijakan yang pro rakyat, Presiden SBY yang dipilih langsung oleh rakyat harus mendengarkan suara rakyat yang menolak kenaikan harga BBM dan pemberian BLSM. Membangun dialog dengan cara-cara demokratis. Bukan malah memberangus suara-suara penolakan dengan menggunakan cara-cara kekerasan oleh aparat kepolisian.

"Apalagi hingga mengeluarkan tembakan dengan menyasar wartawan yang meliput di lapangan," ujarnya.

Praktek kekerasan yang dilakukan oleh pemerintahan SBY-Boediono tidak akan mampu meredam gerakan penolakan kenaikan harga BBM. Cara-cara kekerasan yang dilakukan oleh pemerintahan SBY dalam menghadapi aksi protes rakyat mengulangi cara-cara orde baru Soeharto. Represifitas pemerintah akan mengeskalasi gerakan protes dan penolakan kebijakan pemerintahan SBY.

"Satu-satunya cara yang bisa dilakukan SBY untuk meredam gerakan protes rakyat adalah dengan membatalkan rencananya menaikkan harga BBM," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini