TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tak bisa dielakkan. Pengurangan subsidi BBM dialihkan untuk meningkatkan subsidi pada bidang lain seperti insfratruktur pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
Hanya saja, pemerintah harus mampu menekan angka inflasi dan lonjakan harga kebutuhan pokok sebagai dampak dari kenaikan harga BBM ini. "Pengurangan subsidi BBM berarti mengalihkan subsidi tersebut pada mata anggaran yang lebih dibutuhkan rakyat seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan,” analis ekonomi, Prof . Dr. Suhendar Sulaeman dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Jumat (21/6/2013).
Dikatakan, selama ini subsidi BBM lebih banyak dinikmati kalangan mampu. Pembengkakan harga minyak membuat subsidi bidang ini memberatkan anggaran pemerintah. Oleh karena itu, pengurangan subsidi BBM dan mengalihkannya ke sektor lain yang lebih penting tersebut merupakan salah satu upaya mengurangi ketergantungan terhadap minyak. “70 persen penikmat subsidi BBM ini berasal dari kalangan mampu,” ujarnya.
Subsidi BBM, lanjutnya, diperkenalkan pertama kali pada era 1960-an, rata-rata menyedot 20 persen APBN. Pada 2013, subsidi BBM tercatat Rp193 triliun dengan kuota 46 juta kiloliter.
Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhamadiyah Jakarta ini juga mengingatkan dampak dari kenaikan harga BBM adalah kenaikan harga kebutuhan pokok dan inflasi. Maka, pemerintah harus cerdas dan cekatan dalam menangani dampak dari kenaikan harga BBM ini.
Menurutnya, untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok, pemerintah harus mulai menata pasar dengan meningkatkan pasokan kebutuhan pokok. “ Harus disesuaikan antara kebutuhan dan ketersediaan barang. Jangan sampai kelangkaan barang kebutuhan pokok ini akan menambah kenaikan harga-harga di pasar,” katanya.
Pemberian Bantuan Langsung Tunai Sementara Masyarakat (BLSM) sambungnya lagi, merupakan langkah tepat untuk mengurangi angka inflasi. Dalam teorinya, angka inflasi ini akan terasa setelah kenaikan harga BBM sekitar 4 – 6 bulan kedepan. “Pemberian BLSM ini dapat menambah daya beli masyarakat agar dapat mengurangi dari dampak kenaikan tersebut,” pungkasnya.