News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Harga BBM

77 Persen Pemilih Demokrat Tak Setuju Harga BBM Naik

Penulis: Y Gustaman
Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang bocah yang ikut orangtuanya mengisi bahan bakar minyak (BBM) berdiri di tengah antrean motor di SPBU Makam Pahlawan, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/6/2013) malam. Menjelang pengumuman kenaikan harga BBM, sejumlah SPBU di Kota Palembang diserbu warga. SRIPO/SYAHRUL HIDAYAT

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir semua lapisan masyarakat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak jenis bensin premium dan solar, tak terkecuali pemilih partai Demokrat sebagai partai berkuasa di Pemerintahan.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, penolakan kenaikan harga BBM merata di semua lapisan masyarakat, laki-laki dan perempuan, penduduk kota dan desa, kaya dan miskin.

"Bahkan, partai koalisi Pemerintah pun menolak. Pemilih Partai Demokrat tidak setuju BBM naik 77,56 persen," ujar Adjie saat diskusi, 'Politik Kebijakan BBM, BLSM, dan Efek Elektoralnya,' di kantor LSI, Jakarta, Minggu (23/6/2013).

Dari sekian partai koalisi pendukung pemerintah, pemilih PKB paling banyak menentang kenaikan harga BBM, yakni 85,65 persen, disusul PKS (82,56), PPP (82,06 persen), Golkar (80,81 persen), PAN (66,21 persen).

Sementara pemilih PDI Perjuangan sebanyak 86,69 persen tidak setuju harga BBM naik. Dan pemilih Hanura jumlahnya 85,88 persen ikut menolak. Adapun sebanyak 80,33 persen pemilih Gerindra sama juga tidak setuju BBM naik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini