News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kriminalitas

Polda Kalsel dan Pangdam Harus Koordinasi Ungkap Tewasnya Pratu David

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Politisi Partai Keadilan Sejahtera Aboebakar Alhabsy memastikan tewasnya aparat TNI di diskotik ini bukanlah kali pertama terjadi. Pernyataannya ini terkait dengan berita Tribunnews.com,  seorang anggota Yonif 621/Manuntung Pratu David Eka Arifin (22) tewas dilokasi di lantai diskotek di kawasan Jl Pangeran Antasari, Banjarmasin.

"Saya rasa, harus ada evaluasi dari Mabes TNI mengenai disiplin dan standart perilaku prajurit. Sebagai aparat negara, tidaklah layak prajurit mengunjungi diskotik, ini kan memalukan, mereka seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat," Aboebakar menegaskan, Rabu (26/3/2013). 

Menururtnya, akan sangat membanggakan bila prajurit gugur di medan perang karena membela kedaulatan negara. Akan tetapi, kalau meninggal di klub malam dengan penyebab yang tidak jelas, sungguh itu mencoreng nama baik kesatuan. Kedepan, katanya lagi, kedisiplinan aparat TNI harus diperketat, sistem yang telah ada harus segera dievaluasi.

"Supaya tidak lagi ada prajurit yang kongkow-kongkow di tempat hiburan malam. Standar perilaku dan etikapun perlu diperketat, agar para prajurit tidak memanfaatkan waktu lepas tugas di tempat-tempat yang bisa menciderai harkat dan martabat seorang aparat.Terlepas dari itu semua, Polda Kalsel dan Pangdam harus segera bekroordinasi untuk mengantisipasi adanya aksi balasan," urainya. 

"Jangan sampai kecolongan seperti kasus Cebongan. Semua langkah preemptip dan preventif harus diambil. Supaya tidak ada korban susulan.Perkara ini harus diproses secara hukum, jangan sampai peradilan jalanan yang dipakai untuk menyelesaikan perkara ini," pungkas Aboebakar Alhabsy.

David Eka Arifin (22), adalah prajurit TNI yang bertugas di Korem 101/Antasari. Ia  tewas dengan 21 mata luka bekas tusukan di tubuh.

Korban diberitakan sebelumnya baru enam bulan di-BKO-kan dari kesatuan asal Batalion 621/Manuntung ke Korem 101/Antasari. Diperoleh informasi, menjelang tengah malam, David yang bebas tugas bersama tiga rekannya anggota Yonif 621/Manuntung mengunjungi tempat hiburan malam Grand Discothiq  di Jalan Pangeran Antasari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini