TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi mengatakan, pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat(BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak(BBM) sama saja membodohi masyarakat.
"BLSM hanya membodohi masyarakat,"katanya di Jakarta, Jumat(28/6/2013).
Lebih lanjut Adhie mengatakan, pemberian BLSM juga tidak tidak efektif membantu rakyat. Justru menurutnya BLSM itu salah sasaran.
Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kata Adhie juga menimbulkan tiga pukulan kepada rakyat. Pukulan itu berupa kenaikan harga sembako.
"Pukulan pertama adalah ketika diwacanakan harga bbm akan naik, harga sembako juga naik," kata Adhie.
Adhie menuturkan, tak sampai saat diwacanakan saja yang mengakibatkan harga sembako naik. Pada saat DPR mengesahkan kenaikan harga BBM, harga sembako pun ikut naik.
"Lalu pada saat kenaikan harga bbm dilaksanakan, harga sembako pun juga naik," katanya.
Selain itu, kenaikan harga BBM yang mendekati bulan puasa juga akan menambah penderitaan rakyat. Karena menurutnya, harga sembako akan naik saat jelang bulan puasa disaat tidak ada kenaikan harga BBM.
"Apalagi jelang bulan puasa harga BBM naik, harga sembako juga akan naik. Saat ini pun berdekatan dengan tahun ajaran baru," ujarnya.