News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap Jabatan Polri

Kapolri Ingin Beri Efek Jera Terhadap Polisi ‘Nakal’

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri, Jenderal Pol Timur Pradopo (kanan) memberikan selamat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Letjen TNI Moeldoko usai pelantikan KSAD oleh Presiden RI, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013). Letjen TNI Moeldoko menggantikan pejabat lama, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo mengungkapkan bahwa ditangkapnya dua perwira menengah AKBP ES dan Kompol JAP di Gedung Utama Mabes Polri merupakan bentuk pengawasan Polri untuk menghindari terjadi Korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN).

Saat ini, penyidik sedang mendalami asal usul uang tersebut dari manadan untuk siapa.

“Sekarang kita kembangkan kenapa bawa uang seperti itu. Untuk apa dan sebagainya,” kata Timur di mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013).

Dikatakan Timur, pihaknya saat ini sengaja menempatkan sejumlah petugas di tempat-tempat rawan terjadinya KKN. Keberadaan tim tersebut dikatakan Kapolri sebagai bentuk pencegahan.

“Tolong dimengerti setiap gedung apalagi tempat-tempat yang rawan itu kan ada petugas, nanti kalau ada petugas sistemnya yang jalan,” kata Timur.

Ia berharap bahwa penangkapan dua perwira menengah asal Polda Jawa Tengah dan Polda Metro jaya tersebut dijadikan bahan pelajaran bagi anggota kepolisian lainnya supaya tidak melakukan hal serupa.

“Ya harus (berikan efek jera), kalau tidak mengandung efek jera ngapain kita lakukan,” kata Timur.

Dua orang perwira menengah AKBP Edi Suroso dan Kompol Juang Andi ditangkap tim Direktorat Tidak Pidana Korupsi Bareskrim Poli di gedung Utama Mabes Polri saat akan memasuki lift. Saat digeledah dari tangan AKBP Edi ditemukan uang tuani Rp 200 juta.

Informasi yang dihimpun wartawan bahwa uang Rp 200 juta tersebut akan dijadikan uang pelicin kepada pejabat Polri yang akan mengurus mutasi dan jabatan AKBP Edi mmelalu perantara Kompol Juang. Namun informasi tersebut dibantah Mabes Polri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar  kedua perwira menengah tersebut akan menemui temannya yang berada di Mabes Polri.

“Pengakuannya mereka akan menemui temannya,” kata Boy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini