TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) belum maksimal.
Masih banyak masyarakat yang seharusnya mendapatkan BLSM, justru tidak menerima, dan itu membuat BLSM banyak salah sasaran.
Ari A Perdana, anggota Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengatakan, fenomena salah sasaran dalam penyaluran BLSM sangat dimungkinkan.
"Itu terjadi karena dinamika di masyarakat," kata Ari di Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Ari menjelaskan, dinamika masyarakat tersebut adalah naiknya status sosial ekonomi warga yang meningkat. Misalnya, dulu seorang warga belum bisa membeli sepeda motor, namun sekarang bisa.
"Jadi, kalau warga tersebut saat ini dapat BLSM, sudah dinilai tidak tepat, karena sudah bisa beli motor," jelasnya.
Dinamika tersebut bisa diatasi melalui pencacahan data. Data yang diberikan BPS bisa berbeda dengan di lapangan saat penyaluran BLSM.
"Kami pakai data BPS karena sudah punya pengalaman bertahun-tahun turun ke lapangan," cetusnya. (*)