News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikkan Harga BBM

Sekjen Kementerian ESDM: Subsidi Kepada Masyarakat tak Dikurangi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Mohammad Hidayat, Seketaris Direktorat Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan pemerintah menanggung subsidi yang cukup besar bila tidak menaikkan harga BBM. Menurutnya, subsidi BBM per liter hampir mencapai Rp 5.000.

"Saat ini harga pertamax Rp 9.250 per liter, itu lah nilai keenomian harga BBM. Bandingkan dengan premium yang harganya sebelum kenaikan hanya Rp 4.500, jadi nilai keenomian dikurangi Rp 4.500 itulah subsidi yang ditanggung pemerintah.

Nilai subsidinya Rp 4.750 per liter," kata Hidayat dalam Diskusi Publik 'Kenaikan Harga BBM dan Ketahanan Ekonomi Nasional' di Jakarta, Sabtu (6/7/2013).

Hidayat menuturkan, jika satu mobil membeli 10 liter dengan harga Rp 4.500. Maka pemerintah harus menanggung Rp 47.500 untuk 10 liter yang dibeli oleh masyarakat tersebut.  "Padahal yang menikmati BBM tersebut bukan rakyat miskin. Orang-orang yang berkemampuan yang nikmati," katanya.

Hidayat menjelaskan, subsidi BBM memiliki porsi paling besar dari besaran subsidi energi yang digelontorkan. Subsidi untuk energi menurutnya, mencapai angka Rp 300 triliun. "Rp 200 triliun alokasi subsidi energi dialokasikan untuk subsidi BBM," kata Hidayat.

Lebih lanjut Hidayat mengatakan, pemerintah tidak menghentikan subsidi kepada masyarakat. Tapi hanya mengurangi subsidi BBM yang saat ini jumlahnya sudah terlalu besar. Alhasil, pemerintah akan hemat Rp 50 triliun dari kebijakan kenaikan harga BBM.

"Subsidi untuk BBM hemat Rp 50 triliun atas dinaikkannya harga BBM," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini