Tribunnews.com, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) geram dengan lambatnya respons dan telatnya laporan anak buahnya terkait kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan Sumatera Utara.
Presiden mengaku malah mengetahui pertama kali berita kerusuhan di Lapas kelas 1 Medan itu dari media massa. Bukan dari pejabat terkait.
"Soal Lapas Medan, saya justru tahu lebih dulu dari media massa. Sejumlah televisi internasional sudah meliputnya. Dibanding informasi yang saya dapat dari sistem," tegas SBY dalam pengantarnya saat Rapat Terbatas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/7/2013).
"Harus sama cepatnya, bahkan kalau bisa lebih cepat," tambahnya.
Selain itu SBY juga mengikuti perkembangan demi perkembangan yang ada di media sosial. Namun dia menyayangkan terlambatnya respon pejabat terkait Lapas.
"Saya tunggu respons terhadap reaction time itu kurang cepat, daerah, pusat, Medan dan kita. 10 jam tanpa official statemen. Tidak harus lengkap, tapi keluarkan statement," jelasnya.
Lebih lanjut Presiden mengapresiasi Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin yang berangkat ke lokasi kejadian. Namun, tetap saja Presiden kesal atas absennya pernyataan resmi pejabat terkait mengenai Lapas Tanjung Gusta.
"Saya hargai Menkumham berangkat kesana. Saya cek langsung, kedepan apa yang terjadi, langkah-langkahnya. Yang absen adalah official statement (pernyataan resmi). Agar ada langkah-langkah cepat dan bukan pembiaran," cetusnya.
Lapas Tanjung Gusta Dibakar Napi
Anak Buah Lamban, Presiden SBY Geram
Baca Selanjutnya:
PKB Respons Presiden Prabowo Tetapkan UMP 2025 Naik 6,5 Persen: Idealnya 10 Persen
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger