TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan dikhawatirkan merembet ke lapas lainnya.
Untuk menghindari hal tersebut, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Tohari meminta pihak terkait mencari format baru lapas.
Pasalnya, kapasitas daya tampung lapas sudah keterlaluan dibanding jumlah hunian. "Maka memang perlu dicari format baru lapas kita," kata Hajriyanto melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Minggu (14/7/2013).
Menurut hajri, jika melakukan perluasan lapas untuk meningkatkan daya tampung juga tidak mampu, mestinya dicari format baru lapas. Bahkan format baru hukuman penjara.
"Misalnya, diganti hukuman denda, hukuman kerja bakti, atau jenis hukuman yang lain," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 212 narapidana melarikan diri sekitar pukul 18.30 WIB, Kamis (11/7/2013). Mereka keluar melalui pintu portir Lapas Tanjung Gusta, setelah membakar gedung perkantoran yang ada di dalam Lapas.
Kaburnya narapidana tersebut diawali dengan kerusuhan di dalam lapas. Penghuni Lapas marah setelah sejak subuh listrik mati dan pasokan air bersih kurang. Hal tersebutlah yang menyulut kerusuhan.
Pengejaran masih terus dilakukan terutama terhadap narapidana terorisme yang ikut melarikan diri dalam peristiwa tersebut.