Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa kaburnya tahanan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) saat ini menjadi sorotan. Setelah 212 narapidana penghuni Lapas Tanjung Gusta Medan kabur sepekan lalu, kemudian 12 tahanan di Lapas Klas IIA Batam melarikan diri dengan menyandera petugas Lapas.
Lalu apakah kaburnya 12 tahanan Narkoba dari Lapas Klas IIA Batam karena terinspirasi kaburnya 212 narapidana dari Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara?
Menjawab pertanyaan tersebut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto mengatakan bahwa saat ini kepolisian masih mendalami motivasi 12 tahanan yang kabur dari Lapas Klas IIA Batam.
"Kita sudah minta keterangan tiga orang tahanan, ini akan terus kita lakukan pengembangan," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2013).
Dalam rangka peningkatan pegamanan di berbagai Lapas seluruh Indonesia, Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo sudah memerintahkan para Kapolda untuk terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Hukum dan HAM, tentunya terkait Lapas dan Rutan.
Polda-polda harus meningkatkan kemaman dan pengawasan di wilayahnya masing-masing. Bagaimana pun napi atau tahanan dikatakan Agus apabila upaya-upaya yang dilakukan Kemenkumham dalam Lapas belum berhasil, tentunya tahanan atau napi akan cenderung ingin bebas.
"Sehingga mereka selalu berupaya keluar tahanan bagaimana pun caranya. Hal ini kita koordinasikan terus supaya peristiwa yang terjadi di Tanjung Gusta, Batam, tidak terulang kembali," ujarnya.