Laporan wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak tegas terhadap Front Pembela Islam (FPI). Apalagi, FPI telah menyebut SBY pecundang.
"SBY harus tegas, masa dibilang pecundang, harus tegas dong," kata Nusron Wahid disela-sela acara berbuka puasa bersama GP Ansor di Masjid Jami Matraman di Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Nusron mengatakan aksi FPI yang bentrok dengan warga Kendal Jawa Tengah tidak bisa hanya diberi sanksi teguran. Menurut Politisi Golkar, seharusnya oknum yang melanggar hukum harus ditindak tegas. Begitu pula FPI sebagai institusi.
"Bila bersalah institusinya juga harus ditindak," katanya.
Selain itu, Nusron juga mengatakan kinerja aparat penegak hukum dalam kasus tersebut, belum terlihat optimal
Sebelum, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengecam pernyataan Presiden SBY dalam acara buka puasa bersama PT Pertamina di Gedung JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2013) kemarin.
Dalam acara itu, Presiden SBY menyatakan, ricuh FPI di Kendal (18/7/2013) lalu telah mencederai ajaran Islam.
Habib Rizieq dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Seniin (22/7/2013) menyatakan, apa yang dikatakan oleh Presiden SBY adalah soerang pecundang. Ia kemudian mempertanyakan pernyataan Presiden SBY.
"Di Kendal, FPI tidak melakukan sweeping, tapi monitoring damai tanpa senjata apa pun. Justru, FPI yang disweeping oleh ratusan preman pelacuran bersenjata. Di Kendal, FPI tidak melakukan perusakan, justru beberapa Kendaraan FPI yang dirusak dan dibakar preman," tegas Habib Rizieq.
Peritiwa di Kendal, Habib Rizieq menjelaskan, FPI tidak main hakim sendiri. Akan tetapi mendatangi polres dan meminta tempat pelacuran ditutup apalagi di Bulan Ramadhan.
Justru, kata Habib Rizieq, FPI yang dihakimi oleh oleh ratusan preman pelacuran dengan berbagai macam senjata hingga banyak yang terluka.
Bahkan Kapolres Kendal mengatakan dengan jujur di berbagai media bahwa FPI sudah koordinasi. Di Kendal, FPI itu korban bukan pelaku.
"Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa ? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap sikap pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka buka siang malam di bulan Ramadhan?" Rizieq mempertanyakan.