TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Sidharto Danusubroto menyayangkan adanya informasi mengenai penyadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Sidharto diperlukan ketegasan dari Departemen Luar Negeri kepada Pemerintah Inggris.
"Kiranya kita perlu kirim protes. Saya enggak tahu di balik penyadapan ini apa. Tapi negara sahabat lakukan ini, saya sangat prihatin," kata Sidharto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/7/2013).
Sidharto menilai terdapat misi khusus dari Inggris dalam menyadap Presiden SBY. "Penyadapan itu pasti ada di kedutaan-kedutaan kita. Sadap ini merupakan cyber war," tuturnya.
Sementara Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai penyadapan tersebut dalam segi etika hubungan antar negara tidak etis.
"Secara diplomasi kalau memang itu betul, kita harus berikan catatan dari Menlu kepada negara yang lakukan penyadapan," kata Pramono.
Mengenai aksi tersebut, Pramono penyadapan itu tidak bisa dibilang sistem keamanan Indonesia lemah.
"Penyadapan itu pasti dengan alat dan teknologi. Itu tidak dibilang lemah, karena itu di negara mereka," katanya.