TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengatakan dirinya mengapresiasi proses konvensi yang dilakukan partai politik untuk menentukan Calon Presiden selama dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan proses demokrasi yang lebih baik.
"Bicara konvensi, saya sangat apresiasi dan setuju kalau itu jadi kebiasaan partai yang sejak awal, ada dalam AD/ART. Tapi kalau karena kepepet, perlu dieprtanayakan apakah karena untuk demokrasi murni atau karena kondisi kritis itu," ujar Wiranto di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Ia mencontohkan misalnya konvensi Partai Golkar yang pernah dilakukan pada 2004, menurut Wiranto munculnya konvensi di Golkar saat itu tidak terlepas dari kasus Bullogate yang menjerat sang ketua umum, Akbar Tandjung.
"Kalau pak Akbar tidak terlibat saya rasa tidak akan ada konvensi," imbuhnya.
Seperti diketahui, setelah Partai Golkar menggelar konvensi calon presiden pada 2004 lalu, pada Pemilu 2014 Partai Demokrat juga akan menggelar konvensi untuk menentukan calon yang akan diusung partai berlambang bintang mercy itu pada Pilres 2014 mendatang.