News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badrodin Haiti Jadi Kabaharkam, Persaingan Calon Kapolri Semakin Ketat

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KANDIDAT KALPORI - Asisten Operasi Kapolri Irjen Badrodin Haiti keluar dari Gedung Komisi Pemberatas Korupsi (KPK) Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat(26/7). Jendral berbintang dua ini melaporkan harta kekayaan sebagai penyelenggara negara (LHKPN) sebagai kandidat Kapolri. (Warta Kota/henry lopulalan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri akhirnya memutuskan memilih Irjen Badrodin Haiti sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam). Badrodin menggantikan Komjen Pol Oegroseno yang kini menjabat sebagai Wakapolri.

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengaku awalnya memprediksi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno yang menjabat sebagai Kabarhakam.

"Karena santer terdengar Putut memang diproyeksikan untuk menggantikan Timur. Jadi, kalau. Kemudian Badrodin Haiti naik bintang tiga ke Kabarhakam bisa jadi persaingan menuju Trunojoyo (Kapolri) makin ketat," ujar Bambang melalui pesan singkat, Jumat (2/8/2013).

Sebab, kata Bambang, Kabareskrim Komjen Pol Sutarman juga memiliki peluang besar menjadi Kapolri.

"Berdasarkan rekam sejarah Polri, Kabareskrim adalah salah satu anak tangga terakhir menuju Trunojoyo-1," tutur Politisi Golkar itu.

Bambang berharap tidak ada lagi terjadi pengusulan calon kapolri oleh Istana  diluar yang diusulkan secara resmi oleh institusi Polri. Hal itu berkaca pada pemilihan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo yang naik jabatan secara cepat.

"Kan itu terkait dengan jenjang karir dan proses kepemimpinan di Polri," imbuhnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kepala negara, kata Bambang seharusnya paham bagaimana menjaga integritas dan kewibawaan sebuah lembaga. Apalagi Polri.

"Presiden harus menghindari suatu keputusan yang memiliki potensi menimbulkan friksi atau resistensi di internal polri. Yang ujung-ujungnya berpengaruh terhadap kinerja lembaga tersebut," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini