TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jakarta Joko Widodo mengimbau masyarakat dan warga Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap keamanan wilayahnya dari upaya teror dalam bentuk apapun.
Demikian disampaikan Jokowi menyikapi upaya orang tak bertanggungjawab yang meledakkan sesuatu di Vihara Ekaya, Duri Kepa, Jakarta Barat pada Minggu malam pukul 19.00 WIB. Dikabarkan hanya seorang luka-luka.
"Ya kita semua harus berhati-hati. Untuk pengamanan saya kira kesiapan Polri dalam mengantisipasi itu sudah ada. Soal tindakan itu urusan aparat," ujar Jokowi usai mendampingi Presiden SBY dari kantor Baznas, Jakarta, Senin (5/8/2013).
Jokowi menambahkan, pihaknya menyerahkan seluruh pengamanan Jakarta selama mudik ke pihak kepolisian. Ia yakin aparat kepolisian sudah mengerti apa yang sudah dilakukan. Jokowi mengimbau kepada warga untuk terus berhati-hati.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie kepada wartawan mengungkapkan bahwa ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana adalah teror karena sudah mengakibatkan kepanikan warga.
“Vihara adalah sebuah tempat ibadah. Sehingga orang yang menempatkan sebuah benda yang menyebabkan ledakan, tentu dimaksudkan untuk meneror kegiatan orang-orang atau pengunjung," ujar Ronny terpisah.
Hingga saat ini kepolisian tidak mau berandai-andai siapa pelaku teror dengan meledakkan Vihara Ekayana. Karena sampai saat ini pihaknya masih mengkaji data dan fakta yang di dapatkan di lapangan.
“Sampai sekarang kita belum bisa menyimpulkan ke arah mana, ada latar belakang apa, berasal dari kelompok mana, ada kaitan denga luar negeri atau khusus dalam nbegeri. Kita perlu bersabar dulu, sumber dari teror ini,” ungkapnya.