TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang lebaran, TNI mengerahkan beberapa personel yang tersebar di beberapa wilayah bersama-sama aparat Polri.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pengamanan dan untuk mengurangi kemacetan saat arus mudik maupun arus balik pada Hari Raya Idul Fitri 1434 H 2013.
Hal ini sesuai dengan instruksi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono kepada satuan bawah di jajaran TNI untuk ikut membantu Polri dalam rangka mengamankan mudik Lebaran 2013.
"Keterlibatan anggota TNI dalam pengamanan arus mudik lebaran 2013 ini sesuai pula dengan hasil koordinasi dan permintaan pihak Polri. Masing-masing angkatan telah mengerahkan beberapa personel maupun alutsistanya," kata Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Ir Minulyo Suprapto dalam keterangan persnya yang diterima redaksi Tribunnews.com, Senin (5/8/2013)
Menurut Minulya, untuk TNI AD misalnya, telah mengerahkan 2/3 pasukan di setiap Kodam untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2013 guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan Kodam IV/Diponegoro, Jawa Tengah misalnya telah menyiapkan seluruh Kantor Kodim untuk dijadikan tempat singgah/istirahat bagi para pemudik yang melintasi wilayah tersebut.
"Kegiatan ini dilaksanakan sejak H-7 dan H+7 secara bergiliran. Tidak ketinggalan unit intelijenpun juga diterjunkan untuk memantau selama arus mudik dan arus balik di beberapa titik kerawanan. Aksi serupa juga dilakukan beberapa Kodam yang lain di Indonesia," terangnya.
TNI AD juga menyiapkan personel Kostrad yang siap terjunkan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di sejumlah titik rawan. Seluruh pasukan Kostrad tersebut, saat ini dikumpulkan di Markas Divif 1 Kostrad Cilodong, Depok. Hal ini dimaksudkan mengantisipasi kecepatan pergerakan pasukan bila sewaktu-waktu diperlukan.
Sementara itu, TNI AL telah mengerahkan unsur kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) yaitu KRI Banda Aceh-593 guna mengangkut secara gratis para pemudik dan pengendara sepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kapal perang bernomor lambung 593 dan diawaki oleh 145 ABK ini mengangkut pemudik sebanyak 1.943 orang dan kendaraan roda dua (sepeda motor) sebanyak 879 unit.
Pemberangkatan mudik gratis dengan KRI Banda Aceh-593 dijadwalkan sebagai berikut: pertama pada Minggu, 4 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB, dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Kedua, Selasa 6 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB, dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Sementara itu untuk arus balik dijadwalkan pada Selasa, 13 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB, dari PelabuhanTanjung Emas, Semarang, tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Pelayaran Tanjung Priok, Jakarta Utara – Tanjung Emas, Semarang atau sebaliknya hanya ditempuh selama kurang lebih 20 jam (termasuk tolak dan sandar).
Selain kapal perang tersebut, TNI Angkatan Laut juga menyiapkan KRI Surabaya-591, dan KRI Teluk Mandar-514 di Surabaya sebagai antisipasi untuk mendukung angkutan mudik lebaran tahun ini.
Tidak hanya itu, TNI AL juga bekerjasama dengan PT Pelni terkait dengan pengamanan 25 Kapal penumpang Pelni.
Hal yang sama juga dilakukan TNI Angkatan Udara, yang telah menyiapkan beberapa pesawat untuk melayani sejumlah rute penerbangan di Indonesia. Pesawat tersebut diperlukan untuk mengangkut pemudik yang tidak bisa tertampung diangkutan komersial.
Sebagai contoh, tiga jenis pesawat Hercules disiapkan untuk mengantarkan pemudik dari Banjarmasin tujuan Surabaya, Jakarta dan Yogyakarta. Di samping pengerahan peralatan tersebut, TNI AU juga menerjunkan beberapa personel guna membantu Kepolisian dalam pengamanan Mudik tahun 2013 ini.