TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Tim Konvensi penjaringan calon Presiden dari Partai Demokrat sudah resmi terbentuk. Namun suara sumbang terhadap konvensi masih terus bermunculan.
Tim konvensi yang diketuai Mantan Menteri Agama Mafhtuh Basuni ini beranggotakan 16 orang, sebagian besar kader Demokrat seperti Suadi Marasabesy, Vera Febrianti, dan Didi Irawadi Syamsuddin.
Sedangkan pihak luar Demokrat berisikan pengamat politik dari UI Effendi Gazali, Soegeng Sarjadi, TP Rahmat dan Cristianto Wibisono.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai, meski tim konvensi beranggotakan orang-orang kredibel dari luar Demokrat seperti Soegeng Sarjadi, Effendi Gazali atau Christianto Wibisono namun tetap saja hasil konvesi sudah bisa ditebak dari awal.
"Tidak menjamin hasil kerja tim konvensi akan ditindaklanjuti oleh Majelis Tinggi yang dikomandoi SBY. Artinya bisa saja hasil konvensi hanya akan melegitimasi arahan Cikeas," ujar Ari Junaedi, Selasa (13/8/2013).
"Pramono Edi Wibowo pasti akan melaju kencang meninggalkan para kompetitornya jika Cikeas sudah memberi sinyal lampu hijau kepada adik kandung Bu Ani SBY untuk menjadi Capres unggulan Demokrat. Apa berani orang macam Jumhur Hidayat, Marzuki Allie, Hayono Isman, atau Dino Patti Jalal sanggup melawan kehendak Cikeas?" tambahnya.
Ari yang juga pengajar Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta, dan Universitas Dr Soetomo Surabaya ini menegaskan, justru kehadiran pihak-pihak dari luar Demokrat akan menambah nilai lebih dari pelaksanaan konvensi Demokrat.
"Terkesan dari luar, pelaksanaan konvensi akan berjalan demokratis dan transparan. Semua calon diberikan akses yang sama ke peserta konvensi. Ujung-ujungnya, image dan elektabilitas Demokrat diharapkan akan terkatrol naik berkat konvensi untuk menutupi pusaran tsunami korupsi yang mendera banyak kader Demokrat. Ingat, nyanyian Nazarudin masih belum tuntas dan bab buku Anas Urbaningrum pun juga belum tamat," Ari Junaedi mengingatkan.
Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat membantah konvensi penjaringan calon presiden RI merupakan plagiat dari ide Partai Golkar. Partai Berlambang Pohon Beringin itu sempat mengadakankonvensi untuk menentukan calon presiden yang akan diusungnya.
"Tidak sama. Saya kan dulu saksi sejarah, saya ikut naik panggung saat penghitungan mewakili Pak Wiranto waktu itu," kata Sekretaris Komite Konvensi Suaidi Marassabesy.