TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangkapan Kepala Satuan Kerja Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ternyata mengejutkan banyak pihak.
Tak terkecuali Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dirinya mengakui, sempat terkejut mendengar berita penangkapan tangan Kepala SKK Migas, yang terjadi pada Selasa (13/08/2013) malam tersebut.
"Saya kaget dan tidak menyangka," kata Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Menurut Dahlan, Rudi merupakan sosok sederhana dan memiliki tekad untuk memperbaiki beragam permasalahan yang menjerat sektor migas. Misalnya, masalah ruwetnya perizinan.
Kesederhanaan tersebut, ujar dia, ditunjukkan oleh Rudi Rubiandini yang dikenal kerap pulang mudik ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan menggunakan kereta ekonomi.
Dahlan juga berpendapat, Kepala SKK Migas memiliki banyak lawan dalam dunia migas antara lain karena tekadnya untuk melakukan pembersihan di sektor tersebut.
Sementara Juru Bicara KPK Johan Budi menyebutkan status Kepala SKK Migas serta dua pengusaha swasta berinisial A dan S masih sebagai pihak terperiksa KPK.
"Masih belum dapat disimpulkan, kami punya waktu 1 x 24 jam, tentu sampai pukul 22.30 WIB nanti seusai tangkap tangan dilakukan," kata Johan di Gedung KPK.
Johan membenarkan pemberitaan sejumlah media massa terkait operasi tangkap tangan terhadap Kepala SKK Migas pada Selasa (13/8/2013) malam.
Penyidik KPK kemudian melanjutkan penangkapan terhadap pelaku dari pihak swasta berinisial S di Apartemen Mediterania Tower H di Jakarta Barat sekitar pukul 24.00 WIB.
"Dalam proses tangkap tangan awal pada 22.30 WIB itu ada uang dalam bentuk dollar sekitar 400.000 dollar AS. Kami temukan lagi uang dalam dollar juga, tapi ini sedang dihitung," katanya. (kompas.com)