TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai kasus kecelakaan lalu lintas di jalan tol baik yang menimbulkan korban meninggal, luka berat atau ringan selama arus mudik menurun 12,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini terjadi karena petugas yang ditempatkan di lapangan bekerja dengan optimal. "Kesadaran dari pengguna jalan yang memanfaatkan rest area di jalan tol secara maksimal," ujar David Wijayanto, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga, Kamis (15/8/2013).
Dari 56 kecelakaan yang terjadi selama periode H-7 hingga H+3, kecelakaan paling banyak terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Padaleunyi, masing-masing sejumlah 16 kejadian.
"Faktor kelalaian manusia merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan tersebut," ucap David.
Sedangkan dalam evaluasi pengaturan lalin lebaran 2013, Jasa Marga melihat pengaturan lalu lintas selama arus mudik lebaran tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya tingkat kemacetan di jalan tol.
"Kalaupun terjadi kemacetan, merupakan akibat dari kondisi lalu lintas di luar jalan tol, yang dapat segera dicairkan berkat kerja sama yang baik dengan pihak kepolisian," ungkap David.
Selama periode arus mudik H-7 s.d H-1, gerbang tol Cikampek (exit) mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan dengan gerbang-gerbang tol lainnya yaitu sebesar 14,10 persen dibandingkan volume arus mudik pada periode yang sama tahun lalu.
Total volume lalu lintas arus mudik H-7 hingga H-1 tahun 2012 adalah 2.197.081 kendaraan sedangkan total volume pada 2013 adalah 2.196.672 kendaraan atau mengalami penurunan sebesar 0,02 persen.