- Teks proklamasi hilang
Setelah membacakan teks proklamasi, Bung Karno membuang secarik kertas teks bersejarah, ke tong sampah. Beruntung, wartawan BM Diah memungutnya kembali. Tapi, sempat beredar kabar dokumen penting itu hilang.
BM Diah menyimpan rapi dokumen itu, hingga baru menyerahkannya ke pemerintah pada 29 Mei 1992. Artinya, dokumen berisi teks proklamasi sempat menghilang selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
- Negatif film disimpan di bawah pohon
Upacara proklamasi diabadikan oleh fotografer Frans Mendoer. Begitu upacara selesai, Frans didatangi tentara Jepang yang ingin merampas negatif film.
Frans berbohong dengan mengatakan negatifnya sudah diserahkan ke Barisan Pelopor. Padahal, negatif film momen penting itu ia tanam di bawah pohon di halaman kantor Asia Raja.
Andai negatif film tersebut sempat dirampas Jepang. Tentu kita tidak akan pernah bisa melihat momen dramatis peristiwa proklamasi yang menentukan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. (*)