TRIBUNNEWS.COM, BOGOR — Korban kecelakaan bus PO Giri Indah B 7297 BI di Jalan Raya Puncak, Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, yang tewas dan meninggal dunia menjadi 20 orang.
Satu korban meninggal dunia ialah Herman (28), warga RT 003 RW 02 Cibereum, Cisarua. Kernet mobil Mitsubishi bak terbuka F 8237 FK yang tertabrak saat sedang menurunkan tabung-tabung hijau berisi elpiji ukuran 3 kilogram itu meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, pukul 02.30.
Herman meninggal dunia dalam kondisi terluka parah di kepala dan perut. Kaki dan tangan patah. Korban meninggalkan istri yang sedang mengandung anak kedua, menurut Dayat (56), kakak kandung saat ditemui di lokasi kejadian.
Jenazah korban sudah diambil dari RS Sentra Medika. Jenazah disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan di TPU Gedong Injuk, Cibeureum, Cisarua.
Herman merupakan satu dari 20 korban tewas atau meninggal dunia akibat kecelakaan bus PO Giri Indah yang mengangkut 47 jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (REM), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bus itu menyeruduk warung kelontong, toko material Sumber Mansur Jaya, dan mobil bak terbuka. Bus dan mobil terjungkal, terbalik, dan terempas ke sungai kecil di bawah toko material di tepi Jalan Raya Puncak.
Selain Herman, korban tewas dari warga ialah Ajid Samsudin (64), warga RT 005 RW 04 Tugu Utara, Cisarua, yang tertabrak bus saat menunggu angkutan kota seusai membeli rokok dan tewas terimpit di warung kelontong. Sebanyak 18 korban tewas atau meninggal dunia lainnya ialah jemaat GBI.(Ambrosius Harto Manumoyoso)