TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua DPR Akbar Tandjung belum mau berkomentar mengenai buku tentang Anas Urbaningrum. Akbar mengaku belum membaca buku tulisan Ma'mun Murod Al-Barbasy.
"Belum baca bukunya," kata Akbar sebelum meninggalkan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Namun, Akbar menyatakan ketertarikannya membaca buku tersebut.
"Ya, ingin (membelinya)," ujar Akbar sambil tersenyum.
Akbar selalu mendukung Anas Urbaningrum. Keduanya dekat karena berada dalam satu organisasi, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Politisi senior Partai Golkar sempat menyatakan Anas merupakan produk sukses pengaderan HMI.
Dalam bukunya, Ma'mun Murod Al-Barbasy yang dikenal orang dekat Anas, mengumpulkan serangkaian cerita yang sebenarnya kumpulan posting di akun Faceboook Ma'mun Murod (28 status) seputar Anas Urbaningrum, SBY, dan kegaduhan di Partai Demokrat. Berikut cuplikannya.
Di antaranya cerita ketika sebuah SMS masuk ke handphone Anas Urbaningrum beberapa saat menjelang Kongres Partai Demokrat di Bandung, 2010 lalu. Pesan singkat itu dikirim Ny Ani Yudhoyono, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Isinya cukup mengejutkan, yaitu berupa warning dan ketidaksukaan Ny Ani terkait manuver politik yang dilakukan sekelompok kader Partai Demokrat menjelang kongres untuk memilih ketua umum partai.
Kelompok yang menamakan diri Sahabat Anas Urbaningrum (SAU) tersebut sebelumnya menggelar jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, sekaligus menyampaikan surat terbuka kepada SBY sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Partai Demokrat.
Dalam surat terbuka, kelompok SAU menyebut adanya gerakan politik kandidat Ketua Umum Partai Demokrat yang melontarkan klaim telah mendapatkan dukungan dan restu dari SBY dan keluarganya (Keluarga Cikeas), untuk menekan arus bawah dan pemilik suara di kongres (DPC Partai Demokrat). (*)