TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meskipun belum ada bukti ilmiah tentang hubungan erat (korelasi positif) antara cepat atau lambat pengambilan keputusan tentang capres oleh parpol, akan tetapi dalam situasi kontestasi Pilpres yang ketat, seharusnya parpol mengambil langkah strategis mulai dengan mewacanakan capres secara resmi.
“Pengambilan keputusan tentang capres lebih awal oleh parpol, memberikan peluang untuk melakukan sosialisasi, mempersiapkan strategi pemenangan dan organisasi serta komunikasi secara luas tentang konsepsi pembangunan Indonesia ke depan,” kata Mulyana W Kusumah, Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies (7SS) di Jakarta Sabtu (7/9/2013).
Pengumuman lebih cepat, maka kandidat Presiden akan menjadi pusat perhatian media, bukan sekadar diunggulkan lembaga-lembaga survey.
Menurut Mulyana, Capres yang dihasilkan Konvensi Partai Demokrat, diprediksi Pramono Edhie Wibowo.
Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Keduanya, diyakini akan menjadi pesaing berat Capres PDIP.
Pengumuman lebih cepat, menjadi memiliki kesempatan luas dan waktu lebih panjang untuk fokus pada peningkatan eligibilitas dan elektabilitas Capres, tanpa harus menunggu hasil pemilu legislatif.
“Peranan media cetak dan elektronik serta media sosial, berpengaruh terhadap peningkatan maupun penurunan eligibilitas dan elektabilitas Capres. Oleh karena itu, wacana resmi capres oleh parpol, memungkinkan capres bersangkutan mengkomunikasikan gagasan politik, ekonomi dan sosial,” ujar Mulyana, pengamat politik dari Universitas Indonesia.