News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Ditembak

Polri: Ada Kelompok Lindungi Penembak Polisi

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Aipda Anumerta Sukardi dimakamkan di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013). Aipda Anumerta Sukardi ditembak persis di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saat sedang mengawal truk, Selasa (10/9/2013) malam. Dari lokasi penembakan polisi menemukan barang bukti berupa tiga selonsong peluru.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pelaku penembakan sejumlah polisi di wilayah Polda Metro Jaya, hingga kini belum dibekuk.

Bahkan, saat kepolisian sibuk memburu pelaku, kasus penembakan polisi kembali terjadi di pusat ibu kota.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie menjelaskan, kedua pelaku dilindungi kelompoknya. Sayang, kelompok apa yang dimaksud kepolisian, tidak dijelaskan.

Keanehan justru terjadi saat polisi sibuk mencari pelaku penembakan, Mabes Polri mengatakan bahwa sebetulnya keberadaan kedua pelaku sudah diketahui.

"Sebenarnya penyidik sudah mengetahui di mana mereka disembunyikan. Penyidik lebih banyak mengimbau agar kelompok yang menyembunyikan kedua tersangka meyerahkan saja," ungkap Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2013).

Timbul pertanyaan, bila sudah diketahui di mana kedua pelaku disembunyikan, lalu kenapa tidak ditangkap saja?

Menjawab pertanyaan tersebut, Ronny mengungkapkan bahwa kepolisian punya taktik untuk menangkap. Pihaknya menggeser paradigma penindakan dengan mengubah strategi penangkapan, supaya polisi tidak selalu terpojok saat melakukan tindakan represif.

"Sekarang kami lebih mengedepankan pola pengajakan serahkan diri, karena yang utama diadili di pengadilan untuk memertanggungjawabkan perbuatannya, hakimlah yang memutuskan," tuturnya.

Untuk itu, kepolisian meminta kelompok yang menyembunyikan dua pelaku, segera menyerahkannya. Sehingga, tidak lagi ada upaya represif kepolisian yang bisa menimbulkan korban.

Menurut Ronny, lebih baik dibuktikan di pengadilan bila sesuatu yang mereka pegang dianggap benar.

"Hukum itu keras, yang menyembunyikan saja ada ancaman pidananya, dan kami sudah mensinyalir yang berdua itu disembunyikan," bebrrnya.

Kepolisian menegaskan, pelaku bukan bersembunyi, tapi disembunyikan. Perilaku yang ditunjukkan sindikat pelaku menunjukan pola kerja teroris.

"Sindikat teroris kuat sekali, dan pelaku-pelaku yang didorong untuk melakukan teror, didukung, dibantu, dan disembunyikan. Dugaan mereka disembunyikan oleh kelmpok bersenjata," jelasnya.

Masyarakat akan tahu siapa di balik rentetan anggota kepolisian tersebut

"Kami akan tahu kelompok mana, kala kedua pelaku penembakan tertangkap, maka lebih terbuka. daripada sekarang kami jelaskan detail," ucapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini