News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Impor Daging Sapi

Fathanah Kecipratan Uang Proyek Benih Jagung dan Kopi

Penulis: Edwin Firdaus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Fathanah mendengarkan keterangan saksi dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, di Jakarta, Kamis (5/9/2013).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Fathanah, terdakwa perkara suap dan pencucian uang terkait penentuan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan), disebut menerima sejumlah uang.

Fathanah menerima uang diduga karena ikut mengurus proyek benih kopi dan jagung di Kementan pada 2012.

Saksi Denny Adiningrat selaku pemilik PT Radina Bioadicipta, mengakui perusahaannya ikut proyek jagung tahun 2012 di Kementan. Kemudian, atas bantuan Fathanah, Radina mendapatkan proyek senilai Rp 35 miliar.

Atas bantuan tersebut, Denny mengaku menyerahkan uang sebesar 30 ribu dolar Amerika Serikat (AS) dan 10 ribu Ringgit Malaysia ke Fathanah, sesuai permintaan.

"Setelah pemenangan, Pak Ahmad bilang dia ada kebutuhan sebesar Rp 1 miliar. Saya bilang, karena proyek belum mulai, jadi belum saya penuhi. Tapi, akhirnya uang Rp 1 miliar diberikan sebagai pinjaman," kata Denny, ketika bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Denny juga pernah memberikan uang sejumlah Rp 50 juta kepada Fathanah, terkait pengurusan proyek jagung.

Denny mengungkapkan, Fathanah juga pernah menerima uang Rp 250 juta dan Rp 180 juta dari Yudi Setiawan, sebagai imbalan perusahaannya, PT Cipta Terang Abadi (CTA), mendapatkan proyek benih kopi tahun 2012 di Kementan.

Namun, Denny mengaku tidak tahu aliran dana setelah diserahkan ke Fathanah. Dia hanya mengakui pernah dikenalkan ke Luthfi Hasan Ishaaq selaku mantan Presiden PKS oleh Fathanah.

Kemudian, Denny berpikir, dengan adanya Luthfi, maka bisa membantu memenangkan proyek, mengingat Luthfi adalah Presiden PKS ketika itu, dan Menteri Pertanian (Mentan) ketika itu juga berasal dari PKS.

Terkait proyek-proyek di Kementan, memang diduga ada kerja sama antara Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq, untuk memenangkan proyek di Kementan.

Dalam surat dakwaan milik Fathanah, Luthfi dan Fathanah kerap melakukan pertemuan dengan pengusaha Yudi Setiawan, sejak awal 2012 sampai September 2012.

Pertemuan untuk membahas proyek-proyek di Kementan yang akan dilelang pada 2012, maupun yang sedang direncanakan pada 2013.

Proyek yang dimaksud di antaranya adalah proyek pengadaan benih jagung hibrida, pengadaan bibit Kopi, pengadaan bibit pisang dan kentang, pengadaan laboratorium benih padi, bantuan biokomposer, proyek pupuk NPK, proyek bantuan sarana light trap, pengadaan hand tractor, dan kuota impor daging sapi.

"Dalam pertemuan-pertemuan tersebut disepakati bahwa proyek-proyek di Kementan akan di-ijon terdakwa, dan pelaksanaan pekerjaannya akan diserahkan kepada Yudi Setiawan, dengan komisi satu persen dari nilai pagu anggaran, yang mana pengurusan komisi dipercayakan kepada Ahmad Fathanah," ungkap Jaksa Rini saat membacakan dakwaan dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini