TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Indonesia (FITRA) menilai hilangnya artefak emas di Museum Nasional akibat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kekurangan anggaran keamanan.
"Seharusnya beli alat canggih anggaran Irjen kebudayaan tahun 2014 sebesar Rp 1,2 triliun, ini bukan untuk menjaga keamanan isi museum," ujar Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Ucok Sky Khadafi saat konferensi pers "STOP Penyimpangan APBN" di Kantor FITRA, Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Ucok menjelaskan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk pengembangan galeri nasional Rp 45 miliar, pengolahan permuseuman Rp 131,2 miliar pelestarian dan pengelolaan peningkatan purbakala Rp 327 miliar, pelestarian cagar budaya dan permuseuman Rp 214,5 miliar.
"Itu doank anggarannya, jadi bukan untuk menjaga, ini nggak ada keamanannya, Kementerian Pendidikan dan Budaya nggak peduli," ungkap Ucok.
Ucok menambahkan rata-rata semua museum tidak diberikan anggaran untuk memajukan sistem anggarannya. Dari data FITRA, anggaran Kemendikbud program pelestarian budaya tahun anggaran 2013 mencapai Rp 1,254 triliun, untuk tahun anggaran 2014 sebesar Rp 1,269 triliun, dan tahun anggaran 2015 mencapai Rp 1,288 triliun.
Sebelumnya diketahui Museum Nasional di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dikabarkan kehilangan empat koleksinya. Benda yang hilang berupa empat artefak emas koleksi museum yang terkenal dengan sebutan Museum Gajah itu.