TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Toilet Remang-remang". Begitu seorang wartawan media nasional menyebutnya. Toilet yang terletak di samping ruang rapat Komisi VIII gedung DPR RI Jakarta itu kini jadi pembicaraan masyarakat.
Pasalnya di toilet ini kabarnya ada lobi-lobi antara anggota Komisi III DPR Bahruddin Nashori dengan Calon Hakim Agung Sudrajat Dimyati.
Lobi-lobi yang tentu saja menjurus kepada upaya untuk memuluskan jalan bagi calon Hakim Agung menjadi Hakim Agung.
Nah toilet diduga tempat dilakukan lobi-lobi itu seluas kurang lebih 4x3 meter dengan 5 buah uriner dan 3 kamar mandi.
Memasuki toilet memang tidak terang benderang oleh pencahayaan lampu. Jadi muncul guyonan dari pengguna toilet menyebutnya toilet remang-remang.
Meskipun ada 4 bohlam lampu terpasang di plafon namun cahayanya sangat redup.
Cahaya redup itu diperparah dengan keramik lantai berwarna coklat serta dinding keramik berwarna abu-abu tua.
Pencahayaan toilet di gedung DPR ini berbeda dengan toilet di Istana Presiden Jakarta yang didominasi keramik putih serta plafon berwarna putih. Dan lampu yang terang-benderang.
Soal lobi-lobi toilet ini menjadi perbincangan hangat di DPR. Meskipun Bahruddin dan Sudrajat telah membantah melakukan lobi di toilet namun tetap saja muncul kecurigaan publik akan adanya lobi semacam itu menjelang pemilihan Hakim Agung di DPR.