TRIBUNNEWS.COM – Perbincangan di media sosial tentang foto dugaan pengusaha Chairul Tanjung menunjuk Presiden SBY dengan tangan kirinya, terus menuai tanggapan. Salah satunya dari Ketua Forum Akademisi IT (FAIT), Hotland Sitorus.
"Foto itu hasil rekayasa dan jangan dipercaya," kata Ketua Forum Hotland Sitorus, di Jakarta (26/9/2013). "Saya jamin kalau foto tersebut adalah hasil rekayasa, jadi itu tidak perlu dibesar-besarkan, lanjut Hotland Sitorus.
Secara kasat mata, kata dia, dipastikan foto tersebut hasil rekaysa. “Lihat saja ukuran tangan kiri CT yang digunakan menunjuk SBY tidak proporsional. Demikian juga posisi tangan kiri yang menunjuk ke arah sisi luar kiri, tidak tepat apabila disandingkan dengan posisi badan, terutama arah wajah CT," kata Hotland
Hotland mengaku telah melakukan digital image forensik terhadap foto tersebut, dan hasilnya memang rekayasa. Presisi elemen gambar pada border lengan kiri tidak sama kualitasnya dengan elemen gambar tubuh CT, rekayasa dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak open source gd-jpeg v1.0, imbuh Hotland Sitorus yang juga dikenal sebagai pakar Digital Forensic.
"Jika diperlukan, kami siap memaparkan hasil analisis digital image forensic. Ini semua demi kenyamanan dan tanggung jawab seluruh pengguna internet di Indonesia,” imbuh Hotland.
Hotland pun menganjurkan Bareskrim Polri unit cyber crime menindak lanjuti kasus tersebut. Ia menilai foto itu melanggar UU No. 11 tahun 2008, tentang ITE. “Pelaku rekayasa foto ini dapat dijerat dengan pasal 35 UU ITE, dengan hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda Rp. 12 miliar,” sebut Hotland.
Jika pengamat mengatakan foto itu palsu, pihak istana malah memastikan foto itu asli. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, ketika dihubungi Kompas.com mengatakan, foto tersebut diambil ketika Chairul Tanjung mendampingi Kepala Negara, meninjau ruang yang akan digunakan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-8 Negara-Negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC di Nusa Dua, Bali, Selasa (24/9/2013) lalu.
"Konteks foto tersebut adalah saat di mana Pak CT sedang menjelaskan mengenai ruangan itu," kata Julian. Julian menuturkan, Chairul menjadi salah satu panitia acara KTT tersebut.
Menko Polkam Djoko Suyanto, mengatakan hal senada. Menurut Djoko, tidak benar CT menunjuk muka Presiden SBY. "Lihat dan teliti foto itu, apa tangannya CT nunjuk ke Presiden? Kan enggak," tegas Djoko, Rabu (25/9/2013).
Masih kata Djoko, gambar itu diambil di ruang rapat khusus Presiden dengan para menteri untuk persiapan pertemuan APEC di Bali. CT, sambungnya, adalah wakil ketua penyelenggara pertemuan itu.
"CT menjelaskan visualisasi IT dan fasilitas yang ada di ruangan itu. Jadi tangannya menunjuk ke mana-mana. Saya ada di situ kok, kalau benar itu diambil kemarin sore di Sofitel Nusa Dua, Bali lho," sambungnya.