TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Program Institut Demokrasi, Andi Ghani mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi dapat menekan angka golput jika mencalonkan sebagai presiden di pemilihan umum 2014.
Tak hanya menekan angka golput, Jokowi diyakini Andi Ghani dapat menorehkan sejarah dalam pemilu terkini di Indonesia yang jumlah golputnya menurun.
"Saya meyakini dengan fenomena Jokowi bisa mengurangi angka golput dan juga dapat mencatat sejarah pemilu terkini di Indonesia dengan rendahnya angka golput," kata Andi dalam diskusi 'Golput dan Fenomena Jokowi' di Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu menjelaskan, ada dua macam kecenderungan golput di Indonesia. Pertama adalah golput karena situasional infrastuktur yang sulit menjangkau pemilih yang tinggal dipedalaman.
Sedangkan selanjutnya adalah golput yang idealisme yang umumnya terjadi di perkotaan. Menurutnya, para golput yang di perkotaan ini bisa berubah jika memunculkan figur yang dianggap beda dari yang sebelum-sebelumnya.
"Jokowi saya yakini dapat mengubah idealisme golput masyarakat perkotaan tersebut," cetusnya.