TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain mengincar tender proyek jagung dan kopi, Direktur PT Cipta Inti Parmindo, Yudi Setiawan mengaku pernah berniat mengikuti lelang kuota impor daging sapi. Niatan itu dibahasnya di depan Ahmad Fathanah dan Lutfi Hasan Ishaaq.
Mulanya, Fathanah menanyakan apa bisa ikut lelang proyek kuota impor sapi, namun Yudi mengaku tidak berpengalaman. Fathanah lalu meminta Yudi berusaha, sambil mencarikan kira-kira apakah ada kenalan yang bisa dan memiliki kompetensi untuk itu.
Setelah mencari informasi, Yudi mendapat bantuan dari Komisaris PT Radina Bioadicita Elda Devianne Adiningrat untuk menyiapkan perusahaan. Ada empat atau lima perusahaan yang dipinjam Elda, salah satunya PT Indoguna Utama dan ia mengenal salah satu bosnya, Juard Effendi.
"Saya selalu jumpa dua kali Juard Effendi. Waktu ketemu membahas daging impor. Saat itu ada teman saya yang mempertemukan, Lulu. Saya cuma menyampaikan ke Lulu siapa pemain impor daging, terus dikenalkan ke Juard. Kita bertemu di Senayan City," cerita Yudi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (7/10/2013).
Pertemuan kedua berjalan di tempat yang sama. Waktu itu, Yudi menanyakan berapa jatah kuota impor daging yang diterima Juard, untuk menanyakannya ke Ustadz Lutfi. Juard balik menyampaikan, telah memiliki kontaknya. Ia mengaku sering kontak-kotakan dengan Luthfi.
"Saya masih menanyakan, kira-kira kita dapat kuota akan dibuang kemana? Waktu itu Ahmad Fathanah menjanjikan ke saya 8000 ton. Jadi kuota datangnya dari Fathanah. Setelah itu kita bahas di tim yaitu Elda dan Denny. Kita kan dapat jatah dari PKS untuk kuota," katanya.
Jaksa penuntut umum langsung bertanya, apa maksudnya PKS. Yudi pun menjelaskan bahwa proyek kuota impor sapi ada di Kementerian Pertanian, dan itu dipegang oleh PKS. Yudi beralasan, kenapa PKS memegang proyek itu karena Menteri Pertanian, Suswono dari PKS.
"Jadi yang menentukan dan menetapkan diberi ke saya itu 8000 ton. Itu kata Fathanah. Sempat ada pertemuan ketiga di Cipaku, ada Pak Luthfi, saya menagih kira-kira kapan. Saya utarakan di rapat ada Fathanah, Pak Luthfi dan saya. Sekitar Agustus 2012 rapatnya," katanya lagi.