TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sopir Akil Mochtar saat ini menjadi tokoh penting dalam kasus dugaan suap pilkada Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Lebak yang melibatkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Daryono merupakan orang dekat Akil meskipun kapasitasnya hanya sebagai sopir. Apalagi nama Daryono tercantum sebagai nama pemilik mobil yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari rumah Akil Mochtar.
Majelis Kehormatan MK pun sudah mengundang Daryono dua kali, tetapi sopir Akil Mochtar tersebut tak kunjung menunjukan batang hidungnya ke Gedung MK.
"Sampai sekarang belum bisa ditemui," kata Ketua Majelis Kehormatan MK Harjono saaat ditemui setelah sidang Majelis Kehormatan MK, di Gedung MK, Selasa (8/10/2013).
Harjono tidak mengetahui pasti apa status Daryono selama menjadi sopir MK, apakah sebagai sopir pribadi Akil Mochtar atau pegawai outsourcing yang dipekerjakan di MK.
"Sopir-sopir di MK rata-rata outsourcing. Kita tidak tahu persis (statusnya), Kalau saya menggunakan sopir yang disiapkan MK," katanya.
Pihaknya akan berusaha untuk menemui Daryono, sang sopir tersebut menjadi saksi kunci dalam kasus suap Akil Mochtar termasuk ditemukan tiga linting ganja dan dua tablet sabu.
"Kita pertimbangkan karena dia yang paling dekat dengan Pak Akil," ucapnya.