TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri Sutarman Elly Sutiarti terus mengucapkan syukur ketika Sutarman diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Elly memperkenalkan diri sebagai mantan pacar jenderal bintang tiga itu.
"Sebagai mantan pacar saya, tentunya kita bersyukur kepada Allah SWT," kata Elly yang mengenakan pakaian putih dengan kerudung putih di kediamannya Jl Kucica 10 Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (9/10/2013).
Elly tidak pernah membayangkan suaminya akan menjabat sebagai orang nomor satu di Mabes Polri. Kedatangan anggota Komisi III DPR juga membuatnya terkejut. Sebab ia baru mendengar kabar itu kemarin sore. Ibu tiga anak itupun membatalkan agenda ceramah sebagai pengurus pusat Bhayangkari.
"Sebagai orang desa tidak perna membayangkan mantan pacar bisa seperti ini. Kalau Allah mengizinkan dapat amanah, jabatan Mas Tarman tidak mudah," kata Elly.
Elly lalu menceritakan suka dukanya mendampingi Sutarman lebih dari 30 tahun. Sejak menikah, ibu dari Devina itu melihat Sutarman sebagai sosok pekerja keras.
"Ia juga sering puasa Senin-Kamis. Saat hari wetonnya Minggu Pahing juga puasa dan bikin sedekahan. Ini mengingatkan perjuangan tidak mudah," kata Elly sambil tersenyum.
Saat awal menikah, Elly menceritakan Sutarman hanya membawa satu koper dan mengajaknya tinggal di Asrama Polisi di Bandung. Mereka hanya tidur dengan kasur tipis. Sutarman, kata Elly, menjelaskan bahwa gajinya saat itu hanya Rp 90 ribu per bulan.
"Mas Tarman bilang kamu sanggup engga dengan gaji segitu, saya bilang sanggup," kata Elly.
Untuk menambah penghasilan, Elly mengaku mendapat pelajaran berbisnis dari suaminya. Caranya dengan berjualan sepatu Cibaduyut kepada ibu-ibu Bhayangkari selain itu jual bordiran Garut.
"Katanya yang penting halal dan mengajarkan jangan ngutang. Kemudian ceritakanlah semua kebaikan orang," tuturnya.
Apalagi saat menikah, Elly menceritakan Sutarman masih ikut membiayai sekolah adik-adiknya. Maklum, Sutarman anak sulung dari lima bersaudara. "Adik-adiknya harus mampu sekolah juga," kata Elly mengenang.
Elly juga mengaku diajarkan mengaji oleh suaminya sampai mereka berdua menuaikan ibadah haji. Sutarman, ujar Elly, juga mendorong dirinya untuk mengikuti berbagai kegiatan sebagai anggota Bhayangkari.
"Saya datang ke acara P4, kalau saya bilang engga ngerti jalan ke acara itu, Mas Tarman bilang naik bajaj nanti sampai. Ketika disuruh ke Mabes ABRI saya nangis karena merasa kecil, tapi dia berikan semangat dan mendorong aktivitas saya," ungkapnya.
Elly kemudian menceritakan tanggungjawabnya mendidik anak-anak. Bila anaknya mendapat nilai jelek, Elly mengakui dimarahi Sutarman.
"Kalau muka cemberut, saya deg-deg-an, jangan sampai salah, fatal, sama anak nanti marah. Tapi humoris, jadi penyemangat saya, selama ini mengajarkan yang baik," kata Elly.