News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akil Mochtar Ditangkap KPK

Abraham Samad Tak Takut Disantet

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad mengaku tidak takut dengan rumor santet yang akan dikirim ke KPK apabila nekat memeriksa Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah terkait kasus suap Ketua MK (non aktif) Akil Mochtar.

Sementara kemarin, Atut  sengaja tidak berkantor beberapa hari belakangan ini demi menyiapkan staminanya saat diperiksa KPK hari Jumat (11/10) ini. 

Sikap Abraham tak takut santet tersebut disampaikan saat menerima para tokoh dan pendiri Provinsi Banten di gedung KPK, Kamis (10/10). Antara lain Ahmad  Subadri,  Irsyad Jueli, Ray Rangkuti, Ratu Enong Mandalan, Ali Yahya, H Mardini, Mangkusasmita, Gusti Mulyadi, dan Ratu Nurlaila.

Ahmad Subadri menjelaskan, dukungan moril kepada KPK diwujudkan dengan cara menyiapkan sejumlah kyai atas kemungkinan serangan santet kepada pimpinan KPK saat KPK memeriksa Atut.

"Kehadiran kami untuk itu (antisipasi serangan santet), ini kan yang hadir ada kyai-kyai. Jadi jangan khawatir itu (santet)," kata Ahmad Subadri di gedung KPK.

Menurut Subadri, pada pertemuan tersebut dua pimpinan KPK yakni Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja, Wakil Ketua KPK tidak khawatir atas kemungkinan serangan santet tersebut.

"(Pimpinan) KPK mengatakan tidak khawatir. Pak Abraham, Pak Pandu, mengatakan mereka siap lahir batin untuk memberantas korupsi di Banten," jelas Subadri yang juga anggota DPD RI dari Banten itu.

Sebelumnya, Abraham menyatakan tidak takut dengan jawara Banten. "Kita tidak pernah takut sama orang itu. Masak takut sama dia?" ujar Samad.

Meski menyiapkan kyai untuk antisipasi santet, Subadri meyakini serangan santet ke KPK hanya sebatas rumor.

"Sebenarnya santet itu kan, kalau kami yang di Banten tidak percaya. Itu hanya dibikin semacam hantu untuk menakut-nakuti orang. Karane itu kami hadir memberikan suport moril, dan besok adik-adik mahasiswa akan datang kesini," ujar Subadri.

Tokoh dan pendiri Banten juga menyampaikan, agar penyidik KPK tetap fokus dan profesional saat memeriksa Atut.

"Kami mendukung pemeriksaan itu agar terungkap kasus korupsi besar atau pun kecil di Banten. Karena warga Banten sekian lama menanti pemberantasan korupsi yang tidak bisa dinegosiasi. Kami yakin KPK ini tidak bisa dinegosiasi. KPK akan menegakkan hukum dengan setegak-tegaknya dan setuntas-tuntasnya," tegas Subadri. (tribunnews/coz/dng/aco/fer)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini