News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Sutarman Siap Telusuri Sosok Bunda Putri

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabareskrim Polri Komjen Sutarman mengikuti uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri, di Komisi III DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2013).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Kapolri Komjen Sutarman menyatakan pihaknya siap menelusuri sosok misterius Bunda Putri.

Nama Bunda Putri mencuat setelah dikabarkan dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau memang diperlukan untuk mencari Bunda Putri, saya siap membantu KPK," kata Sutarman di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Namun, Sutarman mengatakan, kasus hukum Bunda Putri akan tetap berada di tangan KPK. Hal itu, ujar Sutarman, seperti yang dilakukan kepolisian dalam menangani kasus Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

"Seperti kasus Nazarudin, itu pure kami membantu KPK," ujarnya.

Sebelumnya, sosok Bunda Putri muncul dalam uji kelayakan dan kepatutan Calon Kapolri Komjen Sutarman di Komisi III DPR.

Pertanyaan mengenai Bunda Putri pertama kali dilontarkan oleh anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Buchori Yusuf.

Menurut Buchori, sosok misterius Bunda Putri semestinya dapat diungkap Polri tanpa menunggu KPK. Ia menyatakan, Polri jangan terjebak pada kasus korupsi kecil, namun mengabaikan kasus korupsi besar.

“Bunda Putri misalnya, Polri sebenarnya bisa menghadirkan, ke mana sebenarnya, siapa dia, jangan kasus hukum yang kecil dikejar tapi yang besar diabaikan,” sindir Buchori Yusuf.

Sosok Bunda Putri juga ditanyakan anggota Komisi III DPR asal Golkar Yorrys Yarewai. Menurut Yorrys, kesaksian orang soal Bunda Putri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, sudah dibawah sumpah.

Apalagi, ujar Yorrys, Presiden SBY bersikap emosional menanggapi kabar kedekatan dengan Bunda Putri.

"Bapak akan diangkat jadi Kapolri, apakah masalah Bunda Putri, polisi harus menunggu delik aduan, seperti Nazaruddin mengungkapkan KTP, Mendagri harus laporan ke Polda Metro Jaya, apakah Polri ikut proaktif isu yang berkembang agar tidak polemik kepanjangan?" papar Yorrys. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini