Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan Inggris masih tidak mau mengembalikan benda-benda bersejarah milik Indonesia. Benda tersebut kini masih berada di negara the three liona tersebut.
Fadli Zon menyampaikan bahwa benda bersejarah milik Indonesia yang ada di Inggris itu merupakan peninggalan sejak zaman prakemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Nadiem: Repatriasi 472 Benda Sejarah Milik Indonesia dari Belanda Dilakukan Secara Bergelombang
"Yang terbanyak itu Belanda dan Inggris. Nah Belanda sudah ada MoU untuk proses pengembalian itu. Tapi Inggris sampai sekarang tak mau mengembalikan. Padahal termasuk yang paling banyak," kata Fadli dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Politikus Gerindra itu pun menyinggung peristiwa Geger Sepoy atau Sepehi yang menjadi momen penyerbuan pasukan Inggris kepada Kraton Yogyakarta pada Juni 1812.
Baca juga: Fadli Zon Ajukan Reog Ponorogo Hingga Kebaya Jadi Situs Warisan Dunia ke UNESCO
Saat itu, Fadli mengatakan pasukan Inggris yang dipimpin Thomas Stamford Raffless merampok terhadap Keraton Yogyakarta. Kala itu, banyak barang milik keraton yang diambil oleh Inggris.
"Sampai empat kapal. Dua kapal tenggelam. Selebihnya ada di British Museum dan di British Library, termasuk ratusan manuskrip yang sampai sekarang tentu saja belum ada kembali," jelasnya.
Lebih lanjut, Fadli menambahkan Kementerian yang dipimpinnya akan melakukan repatriasi terhadap benda bersejarah atau cagar budaya yang masih ada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.
Menurutnya, upaya repatriasi ini sudah berjalan sejak puluhan tahun bahkan sejak awal Indonesia merdeka.
"Dan terus di dalam proses itu kita menerima benda-benda bersejarah yang dulu diambil oleh kolonial. Baik Belanda, Inggris, Prancis, Prancis pernah menjajah kita ya, Jepang, dan lain-lain," pungkasnya.