TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh teks khutbah Jumat yang berjudul "Meningkatkan Kesalehan Sosial".
Dikutip dari laman kemenag.go.id, contoh teks khutbah Jumat ini ditulis oleh Mohammad Yahdi.
Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada 27 Desember 2024.
Contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi tentang bagaimana cara meningkatkan kesalehan sosial.
Selengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman kemenag.go.id berikut ini.
Contoh Naskah Khutbah Jumat, 27 Desember 2024:
Baca juga: Apakah Boleh Tidak Shalat Jumat karena Bekerja? Apa Hukumnya?
Meningkatkan Kesalehan Sosial
KHOTBAH PERTAMA
Jemaah Jum'at yang dimuliakan Allah,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. atas segala nikmat yang kita dapatkan, terutamanya nikmat iman, Islam dan juga kesehatan sehingga kita dapat berkumpul untuk menunaikan salat Jum'at berjemaah pada siang hari ini.
Selawat berlimpah salam tetap tercurah kepada Baginda Nabi Muḥammad saw., Nabi agung yang akhlak dalam kehidupannya ialah Al-Qur'an, Nabi yang kita harapkan syafaatnya di kehidupan akhirat kelak.
Tidak lupa, khatib mengajak dari mimbar ini kepada jemaah sekalian, juga kepada diri sendiri untuk selalu meningkatkan ketakwaan dengan terus berupaya sekuat tenaga mendekatkan diri kepada Allah Swt., taat atas segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Semoga dengan ketakwaan ini, dapat menghantarkan kita menjadi hamba yang lebih baik lagi, hamba yang berbahagia di kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat kelak.
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah,
Ketakwaan maupun keimanan seseorang dipandang belumlah sempurna dengan hanya menjalin hubungan baik dengan Allah namun mengabaikan hubungan baik dengan sesama. Keimanan seseorang kepada Allah harus juga terwujud dalam kecintaannya untuk memberikan kebaikan kepada sesama. Semakin sempurna ke imanan seseorang, semakin baik pula amal kebaikan orang tersebut kepada sesama. Kebaikan tersebut dapat berangkat dengan berperilaku baik serta berbudi pekerti yang luhur kepada sesama. Syekh an-Nawawi dalam kitab Riyad as-Salihin menuliskan sabda Nabi yang berbunyi:
حْ سَ نُهُمْ خُ لُقًا َمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أْكَأ
"Sesempurnanya keimanan seorang mukmin ialah yang paling baik budi pekertinya."
Hadis di atas menunjukkan bahwa akhlak merupakan buah dari keimanan yang mesti dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat. Kesalehan sosial semacam ini merupakan cahaya kesempurnaan iman seseorang dan merawat budi pekerti yang utama ialah menjaganya dalam lingkungan keluarga sebagai lingkup terkecil sampai kepada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hasan al-Basri, salah satu tokoh ta-sawuf, menyebutkan bahwa hakikat dari akhlak yang terpuji ialah mengupayakan sesuatu yang baik, mencegah keburukan dan ramah saat bertegur-sapa. Hubungan antara akhlak terpuji dan berbuat baik terhadap sesama merupakan suatu isyarat untuk selalu menjaga kesalehan sosial keluarga keluarga, baik itu suami kepada istri, istri kepada suami, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua dan seterusnya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Mereka bertanya mengenai apa yang mereka nafkahkan. Jawab-lah: 'Apa saja harta yang engkau nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.' Dan apa saja kebaikan yang engkau perbuat, maka sungguh Allah Maha Mengetahuinya."
Jemaah Jum'at yang dimuliakan Allah,
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, Rasulullah membimbing umat Islam untuk senantiasa merawat kesalehan sosial dalam kehidupan bertetangga. Bahkan di dalam suatu riwayat, Nabi bersabda: "Jibril a.s. selalu memberikan wasiat kepadaku mengenai tetangga, sampai aku mengira bertetangga akan saling mendapatkan waris."