TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Prof Subur Budhisantoso mengaku belum menjalin komunikasi dengan pendiri Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum terkait marak pemberitaan isu penculikan oleh Badan Intelijen Negara (BIN), Jumat (18/10/2013) lalu.
"Setelah hari Jumat belum ada komunikasi dengan Anas," kata Prof Subur di Jalan Kertanegara Nomor 49, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2013).
Saat ditanyakan apakah Prof Subur berminat menjadi pembicara yang akan digelar oleh PPI, ia menjawab akan menghadiri dialog terbut jika sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya.
"Tergantung PPI topiknya apa, kalau sesuai dengan kajian saya, ya saya mau," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Prof. Subur membantah telah dijemput paksa oleh Badan Intelijen Negara. Menurutnya, ia berada di kantor BIN pada Jumat (18/10/2013) untuk bertemu Kepala BIN, Marciano Norman dan itu sudah dijadwalkan.
"Sama sekali tidak ada penjemputan oleh BIN, atau pengelendangan atau pencocokan terhadap saya," katanya
Prof Subur menuturkan, keperluan dirinya bertemu Marciano untuk membicarakan kepentingan nasional. Menurutnya, pertemuan itu akan diadakan pada pukul 10.00 WIB namun akhirnya pertemuan dengan Marciano tersebut diundur hingga pukul 13.00 WIB karena kepala BIN dijadwalkan akan menjemput Presiden SBY di Halim Perdanakusuma.
Namun, karena Prof Subur dijadwalkan akan terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat pada pukul 11.30 WIB di hari yang sama untuk acara partai, maka ia segera meninggalkan kantor BIN dan segera menuju bandara. Ia pun menyatakan lupa adanya undangan acara PPI.
"Saya melihat ada miss komunikasi disini," cetusnya.