TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi mengaku belum mengetahui beredarnya foto dokumen yang diduga merupakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik tersangka suap SKK Migas Rudi Rubiandini.
Johan juga mengaku tidak tahu mengenai adanya nama politisi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana yang disebut pernah meminta uang Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Rudi Rubiandini saat masih menjabat Kepala SKK Migas.
Namun, jika hal tersebut memang benar terdapat dalam BAP, kata Johan lembaganya tidak akan menghapus atau pun menghilangkan bukti dan nama-nama yang ada.
"Saya tidak tahu itu. Itu BAP-nya asli atau tidak. Tapi kalau itu BAP maka tak ada yang dihilangkan," kata Johan Budi di kantor KPK, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Sebelumnya, beredar sebuah foto dokumen yang diduga merupakan BAP KPK dengan tersangka Rudi Rubiandini. Dalam dokumen tersebut, Rudi Rubiandini mengungkapkan bahwa Sutan Bhatoegana pernah meminta uang kepadanya untuk THR.
Inilah petikannya dokumen dalam foto tersebut:
...Waktu itu di awal puasa tahun 2013. Tapi saya tidak ingat di mana Bpk. Sutan Bhatoegana meminta uang THR untuk Komisi VII. Mengingat lebaran akan tiba, dan setelah itu ada beberapa kali bertemu dengan Sutan Bhatoegana. Dan Sutan Bhatoegana menanyakan 'SUDAH BELUM' saya jawab 'BELUM' ...
Tak hanya itu, dalam BAP tersebut, Rudi juga mengungkapkan tempat pertemuan yang kerap ia lakukan bersama dengan Sutan terkait pemberian uang THR. Seperti di Pacific Place, Bellagio, dan Plaza Senayan.
Bahkan, dalam dokumen tersebut, Rudi mengatakan bahwa Sutan pun pernah mengenalkan dirinya dengan seorang pengusaha yang mengklaim pernah ikut tender di SKK Migas.