TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Arif Wibowo menilai seharusnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat lebih siap dalam proses pemutakhiran daftar pemilih tetap (DPT).
Pasalnya, waktu yang dimiliki KPU dalam proses pemutakhiran DPT lebih panjang dibanding pemilu terdahulu.
"Proses pemutakhiran DPT pada pemilu 2014 ini lebih panjang dibanding pemilu lalu. Pemutakhiran DPT pada pemilu lalu yang hanya dua bulan, Pemilu 2014 menjadi empat bulan," kata Arif di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (2/11/2013).
Arif menuturkan, pada pemilu lalu waktu pemutakhiran 10 bulan sebelum pemungutan suara, untuk pemilu 2014 dilakukan 14 bulan sebelum waktu pemungutan suara. Dari segi anggarannya pun pemilu 2014 lebih besar daripada pemilu 2009.
"Jika pada pemilu 2009 anggarannya sebesar Rp 1,2 triliun, Pemilu 2014 anggarannya Rp 1,9 triliun," ucapnya.
Menurut Arif, masalahnya adalah apakah KPU mau menyelesaikan masalah DPT ini. Persoalan DPT ini seolah-olah sulit untuk dituntaskan, sulit untuk diupayakan perbaikannya.
"Kita harap KPU lebih serius untuk menyelesaikan DPT ini. KPU harus menanggalkan kepentingan yang tidak perlu," tuturnya.