News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jumhur Hidayat: Orang Sunda Minimal Harus Jadi Wapres

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Moh Jumhur Hidayat

TRIBUNNEWS.COM – Sebagai kelompok suku terbesar kedua di Indonesia, orang Sunda belakangan justru nyaris hilang dari percaturan politik nasional. Hampir tak ada tokoh etnis Sunda yang disebut-sebut bakal melanjutkan estafet kepemimpinan nasional.

Demikian benang merah pemikiran yang mengemuka dalam acara puncak Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jatinangor, Kamis (7/11). Tampil berorasi adalah tokoh muda Sunda, M Jumhur Hidayat, yang kemudian dibahas budayawan Acep Iwan Saidi.

"Ada semacam pernyataan tak tertulis bahwa Presiden RI harus orang Jawa, karena ia adalah suku terbesar di Indonesia. Tapi kenapa tak ada pemikiran di benak kita, bahwa orang Sunda harusnya jadi Wapres, karena dia suku kedua terbesar?" kata Jumhur yang juga Ketua BNP2TKI ini.

Jumhur juga mempertanyakan eksistensi orang Sunda yang kini justru semakin melemah, bahkan hampir musnah dalam konstelasi kepemimpinan nasional. "Di mana orang Sunda dalam kancah perpolitikan nasional saat ini? Presiden orang Jawa, Wapres Jawa, Ketua DPR orang Palembang, Ketua DPD dari Padang, Ketua MA asal Makassar dan Ketua MK dari Bangka-Belitung. Ini harus jadi pemikiran bersama kita sebagai orang Sunda," kata Jumhur.

Survei capres saat ini pun kata Jumhur, tak menyebut-nyebut nama tokoh Sunda. Jumhur sendiri secara pribadi mengaku siap mencalonkan diri sebagai Capres atau Cawapres pada Pilpres 2014.

"Sebut tiga besar, tak ada orang Sunda. Lihat di lima besar, nggak ada juga. Sepuluh besar, sama juga nihil orang kita. Mungkin di seratus besar baru ada, dan jumlahnya pun bisa dihitung dengan jari," kata Jumhur.

Pernyataan seperti ini, menurut Jumhur, jangan dinilai sebagai pandangan rasialis atau mengedepankan kesukuan seraya menegasikan nasionalisme. Ini lebih kepada pertanyaan-pertanyaan alamiah yang mesti dijawab oleh warga Sunda sendiri.

"Betapa sesungguhnya orang Sunda bisa manggung di pentas politik nasional, seraya memperjuangkan aspirasi daerahnya. Siapa lagi yang akan membawa aspirasi bagi kemaslahatan warga Sunda atau Jabar pada umumnya, jika bukan kita orang Sunda sendiri," ujarnya. (Tribun Jabar/san)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini