Laporan Wartawan Serambi Indonesia,Fikar W Eda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan analisis kepurbakalaan terhadap temuan koin emas di Kampung Pande Banda Aceh.
"Kemendikbud akan meneliti temuan tersebut untuk memastikan nilai dan makna kesejarahannya," kata Kepala Pusat Penerangan Kemendikbud, Ibnu Hamad, menjawab Serambi di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Ia mengatakan, jika dari hasil penelitian koin emas tersebut terdapat nilai kesejarahannya, Kemendikbud akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Dikbud) Aceh untuk mengamankan benda purbakala itu agar disimpan di museum, bisa diĀ museum nasional atau museum pemerintah daerah.
Ibnu Hamad mengimbau kepada masyarakat yang menemukan koin tersebut untuk mengamankannya dengan mencatat jumlah temuan, kronologi temuan dan menyerahkan benda-benda tersebut kepada Dinas Dikbud setempat.
"Kalau sudah terjadi jual beli, kepada penjual dan pembeli kami harapkan untuk mengembalikan lagi ke Dinas Dikbud setempat, demi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan," kata Ibnu Hamad.
Terhadap kemungkinan ganti rugi yang diberikan pemerintah, Ibnu Hamad mengatakan tentu akan ada penghargaan kepada masyarakat penemu.
"Penghargaan kepada penemu tetap akan diberikan.Tapi ini dianalisis dulu benda-benda temuan itu," katanya.
Secara terpisah, mantan Kepala Museum Aceh, Drs Nurdin AR, M.Si, menegaskan Pemerintah arus segera mengambil langkah-langkah terhadap temuan koin emas di Kampung Pande.
"Itu harus segera diselamatkan. Pemerintah harus membelinya kepada masyarakat yang menemukan. Sebaliknya masyarakat juga harus segera menyerahkan kepada Pemerintah, ini untuk kepentinga ilmu pengetahuan," kata Nurdin AR.
Ia mengatakan, koin emas merupakan salah satu sumber primer sejarah, selain naskah-naskah kuno dan batu nisan.
"Koin tertua yang pernah ditemukan di Aceh bertarikh 1297 yang dikeluarkan pada masa Kesultanan Muhammad Malikul Zahir dari Kerajaan Samudra Pasai. Apakah koin emas yang ditemukan di Kampung Pande lebih tua dari situ, maka harus segera diteliti," katanya.
Sementara ini para ahli menyimpulkan bahwa temuan koin di Samudra Pasai adalah yang tertua di Aceh.
"Sementara Sultan Johansyah mendirikan Kerajaan Aceh Darussalam pada 1205. Ini barangkali bisa diteliti melalui temuan koin di Kampung Pande tadi," sebut Nurdin AR yang sekarang pengajar pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sepekan terakhir masyarakat dihebohkan oleh ditemukannya ratusan koin emas di Kampung Pande Banda Aceh. Para ahli menduga koin tersebut berasal dari kerajaan Aceh "tempoe doeloe." Koin tersebut pertama sekali ditemukan oleh pencari tiram.