TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Komersialisasi Gas SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas), Popi Ahmad Nafis mengaku pernah ditelepon bos Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong, agar Kernel menjadi pemenang tender.
Popi mengaku, dalam pembicaraan lewat telepon itu lupa Widodo meminta dimenangkan untuk tender yang mana. "Pak bagaimana? Menangin dong pak," ujar Popi menirukan ucapan Widodo saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Menanggapi tingkahnya tersebut, Popi melayangkan protes kepada anak buah Widodo di Jakarta, Simon Gunawan Tanjaya. Simon menjabat sebagai komisaris PT KOPL di Indonesia. Pasalnya, bosnya yang juga mengendalikan Fossus Energy kerap menuntut minta dimenangkan.
PT KOPL yang dipimpin Simon memberi uang 200 ribu dollar Singapura dan 900 ribu dollar Amerika untuk Rudi, melalui perantara yang juga pelatih golf-nya, Deviardi, agar melakukan perbuatan terkait pelaksanaan lelang terbatas Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara di SKK Migas.
Perbuatan-perbuatan itu antara lain, menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pemenang lelang terbatas Kondemsat Senipah Bagian Negara pada 7 Juni 2013 untuk priode Juli 2013, menyetujui kargo pengganti minyak mentah Grissik Mix Bagian Negara untuk periode Februari-Juli 2013 untuk Fossus Energy Ltd.