Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontradiksi antara terpidana wisma atlet Muhammad Nazaruddin dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, semakin meruncing.
Termutakhir, Nazaruddin secara gamblang menuduh Ketua Persatuan Pergerakan Indonesia tersebut sebagai aktor utama kasus korupsi proyek pembangunan gedung DPR RI.
Namun, oleh kubu Anas, ocehan mantan Bendahara Umum Demokrat itu hanya dianggap pepesan kosong.
Bahkan, dalam kesempatan wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Firman Wijaya, pengacara Anas, menuding Nazaruddin merupakan "agen lingkar kekuasaan" yang berada pada pucuk tertinggi perpolitikan nasional.
"Nazar itu agen kekuasaan. Jadi, pernyataannya (tentang Anas) kami anggap biasa saja. Fia kan hanya berani soal Anas, tidak berani kalau soal Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) anak Presiden SBY sekaligus Sekjend Demokrat)," kata Firman, Minggu (14/11/2013).
Firman bukan tanpa alasan kuat menuding Nazaruddin sebagai "agen pihak yang berkuasa". Dulu, kata dia, Nazaruddin lah yang menyebutkan bahwa Ibas terindikasi terlibat dalam kasus korupsi teersebut.
"Kan dulu dia yang pernah menyebut nama Ibas, sekarang mana? Jadi, ada kesan dia menghindar kalau menyangkut kekuasaan. Dia takut," tukasnya.
"Juga di dalam surat yang ditemukan di rumah Mas Anas, ada pengakuan penyidik KPK soal Ibas. Dia dulu ke media juga menyebut soal keterlibatan Ibas, tapi tak punya nyali sekarang," tambahnya lagi.