Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur PT Indosat Tbk, Fadzri Santosa, mengatakan pihaknya selama ini sudah berjalan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku untuk mengamankan jaringan mereka dari aksi penyadapan.
Fadzri pun mengatakan masih mencari jika ada kebocoran keamanan terkait penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia terhadap Pemerintah Indonesia.
"Kita sudah sesuai prosedur. Kita juga sudah amankan semua jaringan kita. Tadikan ada imbauan Pak Menteri (Menkominfo, Tifatul Sembiring) tujuh (instruksi) tadi. Kita akan lakukan pengecekan itu," ujar Fadzri, usai menggelar petemuan tertutup dengan Menkominfo bersama pimpinan operator telekominikasi, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Terkait adanya pihak internal yang bekerja sama dengan pihak luar negeri agar bisa menyadap pengguna Indosat, Fadzri membantahnya.
Walau demikian, Fadzri berjanji akan terus menindaklanjuti dan memeriksanya dalam waktu seminggu sesuai dengan arahan Menteri Tifatul. Fadzri juga membantah berita adnya kontraktor yang bekerja sama dengan Indosat yang merupakan 'mata-mata' pihak asing.
"Sampai saat ini memang harus didalami. Seminggu (sesuai arahan menteri)," kata Fadzri.
Sebelumnya, Harian The Guardian di Australia edisi Senin lalu menyebutkan ada empat operator telepon di Indonesia penyedia jaringan 3G yang disebut dalam laporan sadapan itu, yakni XL Axiata, Telkomsel, Indosat dan Hutchison 3G.